Rabu, 07 November 2012

MAKNA DAKWAH DALAM PEMIKIRAN ISLAM

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”

DAKWAH, kata dakwah brasal dari bahasa arab yaitu da’a yad’u yang membentuk masdar da’watan yang sering kita sebut dakwah, yang berarti memanggil, mengajak, mengundang, memohon ataupun menyeru. Kata dakwah dalam persfektif masyarakat sekarang adalah menyeru atau mengajak  kepada jalan Allah. Menurut dosen Ilmu Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Dra. Ismah salmah menyatakan bahwa kata dakwah ataupun dakwah berada dalam Islam yang berarti mengajak atau menyeru dapat diartikan dengan kata dakwah bila seruan itu berupa seruan kebajikan ataupun kebaikan.

A.    Pengertian Dakwah
Berikut beberapa pengertian tentang dakwah:
Menurut Dr. Wardi Bachtiar, dakwah adalah proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan Allah yaitu al-Islam.
Sedangkan menurut Drs. H. Hasanuddin, SH dakwah yaitu menyampaikan dan memanggil serta mengajak manusia ke jalan Allah SWT, untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dalam mencapai kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat, sesuai dengan tutunan dan contoh Rasulullah SAW.
Menurut Cahyadi Takariawan dalam Bukunya Prinsip-prinsip Dakwah menyatakan dakwah adalah menyeru manusia kepada jalan Tuhan, bukan jalan-jalan yang lain, sebab hanya Allah yang lurus sedangkan jalan-jalan lain yang terbentang akan mencerai-beraikan dan menyesatkan manusia. Beliau juga mengartikan dakwah adalah amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Menurut Rubyanah, MA dakwah pada dasarnya mengajak, yakni menyadarkan, mengarahkan dan membimbing manusia agar berbuat sesuai dengan tuntunan ajaran Islam tanpa adanya paksaan. Dakwah merupakan suatu aktivitas mengajak kepada orang lain dalam bentuk lisan, tulisan, maupun tingkah laku untuk mengamalkan ajaran Islam, yang dilaukan secara sadar dengan berbagai metode sebagai upaya mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari kondisi yang tidak baik kepada yang lebih baik, sehingga dapat meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Menurut Dr. Anwar arifin dalam studi komunikasi, dakwah merupakan kegiatan yan memiliki karakteristik tersendiri yaitu khusus berisi pesan yang bersumber dari wahyu Tuhan berupa anjuran atau seruan tentang al-khair, amar ma’ruf nahy munkar atau pesan melaksanakan kebaikan dan kebajikan serta mencegah kemunkaran dalam upaya mengangkat harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang terbaik di dunia.
Dapat kita simpulkan dakwah adalah mengajak ataupun menyeru manusia untuk melakukan kebaikan, kebenaran, ataupun kebajikan yang berisi pesan ajaran Islam. Dan mencegah dari kejahatan, keburukan ataupun kemunkaran, dengan tanpa adanya paksaan.

B.     Bentuk-Bentuk Dakwah
Dapat kita simpulkan bahwa dakwah adalah mengajak ataupun menyeru manusia untuk senantiasa melakukan kebaikan ataupun kebajikan ataupun ajaran Islam (sabilillah). Di dalam islam pun ada aturan dan jalan-jalan yang dapat ditempuh selagi tidak bertentangan dengan syariat islam. Aturan-aturan itu dapat kita artikan sebagai bentuk atau metode dakwah. Berikut penyusun menginventarisasikan bentuk-bentuk dakwah menurut para ahli ataupun ulama dakwah:
Menurut Dr. Wardi Bachtiar bentuk dakwah yang terdapat dalam Al-Qur’an menunjukan ragam yang banyak, seperti hikmah, nasihat yang benar, mujadalah atau diskusi atau berbantah dengan cara yang paling baik, -maupun dari hadis- yaitu dengan kekuatan anggota tubuh (tangan), dengan mulut (lidah), dan bila tidak mampu, maka dengan hati. Menurutnya dari bentuk atau metode berikut yang merupakan oprasionalisasinya yaitu dakwah dengan lisan, tulisan,seni dan bil hal. Dakwah dengan lisan berupa ceramah, seminar, simposium, diskusi, khutbah, saresehan, brain storming dan lain-lain. Dakwah dengan tulisan berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, pamplet, lukisan-lukisan, dan lain lain. Dakwah dengan seni meliputi seni lukis, seni tari, seni suara atau musik dan lain-lain. Dakwah bil hal berupa prilaku sopan sesuai dengan ajaran Islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah dengan tekun, ulet, sabar semangat, kerja keras, menolong sesama manusia dan lain-lain.
Menurut Dr. H. Hasanuddin, SH menyatakan bahwa metode dakwah dalam melaksanakan dakwah sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125. Dari ayat tersebut menunjukan bahwa bentuk ataupun metode dakwah itu ada tiga yaitu: al-hikmah yang berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya baik berupa ucapan maupun perbuatan selama tidak melanggar hukum Allah SWT. Al-mauidzatil hasanah berarti memberi nasihat yang dapat diterima orang lain dalam mengajak manusia untuk melaksanakan dinul Islam, dan yang dimaksud dengan al-mujadalah allati hiya ahsan yaitu bertukar pikiran dengan menggunakan dalil atau alasan yang sesuai dengan kemampuan berpikirnya.
Sedangkan menurut Cahyadi takariaawan betuk dakwah adalah amar ma’ruf nahi munkar sedangkan metode dakwah secara eksplisit Allah Ta’ala memberikan metodelogis dalam menunaikan dakwah yaitu hikmah dan mau’izahah hasanah.
Menurut Rubyanah, MA, secara substantif dakwah adalah ajakan yang bersifat Islami. bentuk-bentuk ajakan Islami atau dakwah itu antara lain yaitu dakwah bi al-lisan, dakwah bi al-qolam dan dawah bi al-hal. Dakwah bi al-lisan berarti penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah atau komunikasi langsung antara da’i dan mad’u (objek dakwah). Dakwah bi al-qolam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti buku, surat kabar, majalah, artikel, internet, dan lain-lain, tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dan dakwah bil al-hal dapat diartikan mengajak atau menyeru ke jalan Allah untuk kebahagiaan  dunia dan akhirat melalui perbuatan nyata yang sesuai dengan keadaan manusia.
Menurut Prof. Dr. Anwar Arifin bentuk dakwah dirumuskan sebagai salah satu dari  bentuk kmunikasi.  Dakwah mempunyai bentuk dan karakteristik yang berbeda dengan jenis komunikasi lain. Dakwah yaitu memusatkan perhatian kepada tujuan mengembalikan manusia kepada fitrah dan kehanifaannya, yaitu beriman, berilmu dan beramal shaleh serta selalu berpihak kepada ebaikan, kebenaran, keadilan dan kesucian.  Dalam bentuknya dakwah dikategorikan menjadi tiga yaitu:
Tabligh yang merupakan kegiatan menyampaikan atau menyiarkan ajaran Islam kepada orang lain secara lisan, tulisan, gambar ataupun gambar hidup atau tingkah laku.  Disamping itu yaitu tarbiyah dan ta’lim di pahami sebagai pendidikan dan pengajaran, yaitu upaya sadar, sistematis dan terencana dalam menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengembangkan potensinya. Tarbiyah dan ta’lim merupakan dawah dalam arti luas.  Sedangkan takzkir dan tambih dapat dipahami sebagai pengingatan dan penyadaran yang tidak saja harus sslalu dialamatkan kepada orang jahil saja, tetapi juga kepada mereka yang terdidik, bahan harus pula ditujukan kepada para da’i atau munbaligh itu sendiri. Karena manusia pada dasarnya tidak terbebas dari kehilafan dan kesalahan serta sifat lupa.

C.    Inventarisasi Unsur-Unsur Dakwah
Para ahli berbeda pendapat dalam menentukan hal-hal yang menjadi unsur dakwah. Barmawie Umary menyebutkan bahwa dakwah memiliki tujuh unsur yaitu: Dasar Dakwah, Tujuan Dakwah, Subyek Dakwah, Obyek Dakwah, Materia Dakwah, Metode Dakwah, dan Alat Dakwah.
Endang Saifuddin Anshari menyebut 10 unsur dakwah yaitu 7 unsur seperti disebut Barmawi ditambah 3 unsur antara lain : Waktu Dakwah, Evaluasi Dakwah dan Faktor X Dakwah.
Drs. Enjang AS, M.Ag menyatakan secara detail mengenai struktur dan unsur-unsur dakwah. Dakwah Allah dapat pula dikatakan sebagai dakwah ilahiyyah. Dalam struktur dakwah ilahiyah ini, Allah merupakan Da’i pertama  dalam proses berdakwah  sebagaimana tersirat dalam definisi tanzil Al-Quran, yaitu: “firman Allah yang diturunkan oleh malaikat jibril kedalam qalbu utusan Allah, Muhammad ibnu Abdullah dengan kata-kata berbahasa arab dengan maknanya, agar menjadi argumen atas kerasulan Muhammad sebagai tuntunan hidup manusia, membacanya menjadi ibadah, yang ditulis dalam mushaf yang diawali dengan surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-naas yang sampai kepada kita secara mutawatir baik tulisan maupun penuturannya dari satu generasi ke generasi yang lain yang tetap terjaga dari perubahan dan berlaku sepanjang masa.”
Dengan demikian, berdasarkan  proses tanzil Al-Quran tersebut maka dalam perspektif dakwah terdapat unsur-unsur dakwah apalagi jika kita kaitkan dan kita bandingkan dengan paradigma komunikasi sebagai berikut:
1.      Allah sebagai Da’i pertama, yaitu sebagai penyampai dakwah (subjek).
2.      Al-Quran sebagai Maudhu al-da’wah atau pesan dakwah.
3.      Malaikat jibril sebagai washilah al-da’wah atau media dakwah.
4.      Penampakan langsung atau tidaknya malaikat jibril sebagai ushlub al-da’wah atau metode dakwah.
5.      Nabi Muhammad SAW sebagai mad’u atau objek dakwah (dalam tataran proses dakwah kepada sesama manusia, Nabi Muhammad SAW sebagai da’i kedua).
Maka dapat kita simpulkan bahwa unsur-unsur dakwah terdiri dari da`i (pelaku dakwah), mad`u (objek/mitra dakwah), maddah (materi dakwah), washilah (media dakwah), thariqah (metode dakwah), logistik dan atsar (efek dakwah) dan lain-lain.
Tanpa adanya unsusr-unsur tersebut dalam setiap kegiatan dakwah, maka kegiatan dakwah tidak akan berjalan sempurna, dengan kata lain akan terhambatnya proses dakwah serta kesuksesan tersampaikannya dakwah.

2 komentar:

  1. Jackpot City Casino – $100 Bonus + $500 Free Chip
    Jackpot City casino is a top online casino with more than 400 games. You can get 50 온카지노 커뮤니티 Free Spins on Jackpot City Slots with 100 Free Spins!

    BalasHapus
  2. The Best Casinos in Las Vegas - JT Hub
    The Best Casinos in 남원 출장샵 Las Vegas 메이피로출장마사지 · Caesars Palace · Las Vegas Palace · 계룡 출장안마 Wynn Las 대구광역 출장안마 Vegas · 부산광역 출장안마 Wynn Las Vegas.

    BalasHapus